Kalimat Utama
adalah
• kalimat yang bisa mewakili kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf
• kalimat yang paling umum yang dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf
• merupakan kalimat inti dari sebuah paragraf
Gagasan Utama
adalah
• hal yang dibahas dalam pembicaraan/ intisari sebuah paragraf
Langkah mencari gagasan utama;
Cari terlebih dahulukalimat utama setelah ketemu baru mencari gagasan utama dalam kalimat utama.
Kritikan
adalah tanggapan yang disertai uraian dan pertimbangan baik atau buruk mengenai sesuati.
kritik dapat berupa tanggapan negatif atau positif. kritik harus disertai alasan yang logis.
Informasi yang bertentangan
informasi yang bertentangan karena adanya informasi yang berkebalikan
Cara mencari simpulan
simpulan dapat diketahui berdasarkan letak gagasan pokok. untuk memudahkan menyimpulkan tajuk, cari ide pokok tiap-tiap paragraf.
Buku Harian
buku harian berisi cerita pengalaman pribadi. pengalaman pribadi dapat disajakan dengan gaya " Aku ". struktur isi buku harian yaitu 5 W + 1 H
Rangkuman
adalah penyajian bacaan dalam bentuk singkat dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang bacaan asli.
Iklan Baris
Hal-hal yang diperhatikan,
• kata disingkat dengan menggunakan singkatan pada umumnya
• barang yang diiklankan jelas
• identitas penjual jelas
Pidato
Bagian-bagian pidato
1. pendahuluan meliputi:salam pembuka,sapaan hormat, ucapan sukur, tujuan pidato
2. isi
3. Penutup meliputi; simpulan, saran, ucapan terima kasih, permohonan maaf, salam penutup
Senin, 01 Februari 2010
Kamis, 21 Januari 2010
Pengen Tahu tentang Poster, Iklan, dan Slogan
POSTER
Lembaran pengumuman atau iklan yang dipasang di tempat umum yang biasanya disertai gambar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Poster plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan) dengan dan tulisan gambar yang mencolok.
Pemasangan poster :
Biasanya di tempat umum, seperti : terminal, stasiun, pasar, rumah sakit, dan sebagainya. Ditempelkan di dinding atau tembok. Dipasang di pinggir-pinggir jalan.
Tujuannya :
Agar sesuatu yang ada dalam poster itu dapat diketahui umum. Menjadikan masyarakat umum tertarik untuk membeli, memakai, atau mengikuti isi poster tersebut.
Bahasa poster :
1. Singkat
2. Jelas
3. Efektif
4. Mudah dimengerti
5. Menarik perhatian pembaca.
Prinsip penyusunan poster :
1. Kalimat dan gambar yang dipilih sesuai dengan tujuan penulisan poster.
2. Kalimat dalam poster bersifat mempengaruhi sehingga harus menggunakan kata yang menarik.
3. Kata-kata yang digunakan singkat dan padat agar orang lebih mudah mengingat dan mudah memahaminya dalam waktu yang singkat.
4. Dilengkapi dengan gambar agar dapat diketahui khalayak dengan cepat dan menarik. Gambar akan mendukung kalimat poster sehingga tidak perlu kalimat yang banyak gambar sudah mewakili poster.
Berdasarkan isinya, poster dibagi menjadi :
1. Poster kegiatan : Bertujuan memberitahukan adanya suatu kegiatan dan mengajak pembaca mengikuti atau berpartisipasi dalam megaton tersebut.
2. Poster penerangan atau pendidikan : Bersifat mempengaruhi pembaca untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu.
3. Poster hiburan : Berisi pemberitahuan adanya sesuatu hal yang bersifat hiburan.
4. Poster niaga : Bersifat menarik pembaca untuk membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa.
IKLAN
Bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik. Tujuannya untuk mempengaruhi khalayak. Sasarannya masyarakat luas yang jumlahnya tak dapat ditentukan dan tinggalnya berpencar-pencar. Digunakan untuk menyampaikan gagasan, produk, atau jasa.
Ditinjau dari isinya, suatu iklan harus :
1. Objektif dan jujur
2. Menarik
3. Singkat dan jelas
4. Tidak bertentangan dengan SARA.
Dari segi bahasa, iklan harus :
1. Mudah dipahami
2. Mudah diingat
3. Persuasif / mempengaruhi
4. Menimbulkan kepenasaran masyarakat luas.
Ciri-ciri iklan :
1. Informatif
2. Komunikatif
3. Bahasa singkat dan padat
4. Menarik
Macam – Macam Iklan :
• Iklan penawaran : Disusun dengan menggunakan kata-kata pilihan yang berkonotasi baik, memikat, dan sugestif.
• Iklan pengumuman : Disusun untuk memberitahukan atau mengumumkan sesuatu kepada khayalak ramai.
• Iklan reklame : Disusun dengan menggunakan media di tempat terbuka sehingga mudah dilihat khalayak ramai. Kalimat reklame biasanya memuji produk dengan semboyan dan bersifat sugestif.
SLOGAN
Perkataan atau kalimat yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi, golongan, organisasi, partai politik, dan sebagainya.
Bersifat untuk membangkitkan semangat suatu prinsip hidup.
Kalimat slogan :
Singkat penuh makna
Contoh :
1. Pemuda sehat, negara kuat.
2. Sekali merdeka, tetap merdeka.
3. Jagalah sehatmu sebelum sakitmu.
4. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
5. Kelas bersih, hati jernih.
Lembaran pengumuman atau iklan yang dipasang di tempat umum yang biasanya disertai gambar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Poster plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan) dengan dan tulisan gambar yang mencolok.
Pemasangan poster :
Biasanya di tempat umum, seperti : terminal, stasiun, pasar, rumah sakit, dan sebagainya. Ditempelkan di dinding atau tembok. Dipasang di pinggir-pinggir jalan.
Tujuannya :
Agar sesuatu yang ada dalam poster itu dapat diketahui umum. Menjadikan masyarakat umum tertarik untuk membeli, memakai, atau mengikuti isi poster tersebut.
Bahasa poster :
1. Singkat
2. Jelas
3. Efektif
4. Mudah dimengerti
5. Menarik perhatian pembaca.
Prinsip penyusunan poster :
1. Kalimat dan gambar yang dipilih sesuai dengan tujuan penulisan poster.
2. Kalimat dalam poster bersifat mempengaruhi sehingga harus menggunakan kata yang menarik.
3. Kata-kata yang digunakan singkat dan padat agar orang lebih mudah mengingat dan mudah memahaminya dalam waktu yang singkat.
4. Dilengkapi dengan gambar agar dapat diketahui khalayak dengan cepat dan menarik. Gambar akan mendukung kalimat poster sehingga tidak perlu kalimat yang banyak gambar sudah mewakili poster.
Berdasarkan isinya, poster dibagi menjadi :
1. Poster kegiatan : Bertujuan memberitahukan adanya suatu kegiatan dan mengajak pembaca mengikuti atau berpartisipasi dalam megaton tersebut.
2. Poster penerangan atau pendidikan : Bersifat mempengaruhi pembaca untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu.
3. Poster hiburan : Berisi pemberitahuan adanya sesuatu hal yang bersifat hiburan.
4. Poster niaga : Bersifat menarik pembaca untuk membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa.
IKLAN
Bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik. Tujuannya untuk mempengaruhi khalayak. Sasarannya masyarakat luas yang jumlahnya tak dapat ditentukan dan tinggalnya berpencar-pencar. Digunakan untuk menyampaikan gagasan, produk, atau jasa.
Ditinjau dari isinya, suatu iklan harus :
1. Objektif dan jujur
2. Menarik
3. Singkat dan jelas
4. Tidak bertentangan dengan SARA.
Dari segi bahasa, iklan harus :
1. Mudah dipahami
2. Mudah diingat
3. Persuasif / mempengaruhi
4. Menimbulkan kepenasaran masyarakat luas.
Ciri-ciri iklan :
1. Informatif
2. Komunikatif
3. Bahasa singkat dan padat
4. Menarik
Macam – Macam Iklan :
• Iklan penawaran : Disusun dengan menggunakan kata-kata pilihan yang berkonotasi baik, memikat, dan sugestif.
• Iklan pengumuman : Disusun untuk memberitahukan atau mengumumkan sesuatu kepada khayalak ramai.
• Iklan reklame : Disusun dengan menggunakan media di tempat terbuka sehingga mudah dilihat khalayak ramai. Kalimat reklame biasanya memuji produk dengan semboyan dan bersifat sugestif.
SLOGAN
Perkataan atau kalimat yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi, golongan, organisasi, partai politik, dan sebagainya.
Bersifat untuk membangkitkan semangat suatu prinsip hidup.
Kalimat slogan :
Singkat penuh makna
Contoh :
1. Pemuda sehat, negara kuat.
2. Sekali merdeka, tetap merdeka.
3. Jagalah sehatmu sebelum sakitmu.
4. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
5. Kelas bersih, hati jernih.
Tahukah Kau Dampak Begadang bagi Remaja?
Eramuslim - Penelitian tentang remaja telah banyak dilakukan oleh para ahli, misalnya yang berkaitan antara kecerdasan emosional dengan tingkat stress dan agresivitas, ataupun kemampuan memori remaja dilihat dari metode belajar yang dilakukannya. Namun dari, penelitian terbaru menyatakan adanya pengaruh yang sangat signifikan akibat kekurangan tidur (sleep deprivation) pada remaja.
Tidur merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan jika tubuh merasa lelah. Jam tidur yang baik berkisar antara 7-8 jam perhari, walaupun ada beberapa orang yang tidur kurang dari jumlah tersebut. Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Carpenter dan Graham menyatakan bahwa para remaja sering kali mengalami gangguan kekurangan tidur (sleep deprivation). Menurutnya, remaja sering terlambat tidur dan bangun lebih siang karena adanya perubahan denyut jantung yang diakibatkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan teknologi seperti permainan lewat komputer, internet, video dan televisi juga menjadi penyebab utama kurangnya tidur pada remaja.
Menurut Dement, kita mempunyai siklus tubuh yang lamanya kurang lebih 24 jam, yang disebut Circadian yang merupakan salah satu irama tubuh intrinsik yang terbentuk oleh hipotalamus dan kemudian membentuk jam tubuh (body clock) dalam kisaran 25 jam. Circadian juga mempengaruhi hormon Adrenalin dalam darah sebagai dampak dari meningkatnya aktivitas tubuh pada siang hari dan akan menurun pada saat malam tiba. Sehingga dengan sendirinya menyebabkan orang dapat tidur dan bangun dengan sendirinya.
Namun yang perlu dicermati sekarang adalah kekurangan tidur (sleep deprivation) ternyata berdampak secara tidak langsung pada gangguan proses belajar remaja di sekolah, dan secara langsung pada gangguan memori dan kesehatan emosi. Siswa yang mengalami kurang tidur akan mengalami hambatan pada proses belajar di kelas karena kemampuan kognitif yang semakin terbatas. Bahkan Maser dan Kuo (sitat dalam Read, 2002) menemukan bahwa kurang tidur terutama berdampak pada kemampuan motorik dan kognitif, koordinasi tangan dan mata, ketepatan dalam memperkirakan sesuatu, serta kewaspadaan dan konsentrasi. Selain itu, kekurangan tidur juga berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.
Jangan Sepelekan Jam Tidur
Walaupun setiap orang membutuhkan waktu untuk tidur, namun setiap orang memiliki jumlah waktu tidur yang berbeda-beda. Waktu tidur yang cukup diperlukan oleh seseorang agar fungsi-fungsi tubuh yang lain dapat bekerja secara optimal.
Banyak yang mengatakan bahwa kualitas tidur jauh lebih penting daripada jumlah waktu tidur. Bahkan beberapa remaja seringkali mengabaikan waktu tidur dengan berbagai alasan. Namun, hasil berbagai penelitian membuktikan bahwa jumlah waktu tidur optimum yang dibutuhkan oleh seorang remaja berkisar antara tujuh setengah sampai dengan sembilan jam perhari. Apabila, remaja mempunyai jumlah waktu tidur yang tidak cukup, orang tersebut dikatakan menderita kekurangan tidur (sleep deprivation), sedangkan waktu tidur yang optimum ini dibutuhkan untuk memeperolah manfaat yang maksimal dari proses tidur itu sendiri, seperti regenerasi sel-sel tubuh, menjaga kemampuan memori, perhatian atau konsentrasi dan juga kesehatan emosi.
Ketika remaja sudah mulai mengantuk dan lelah akibat kurang tidur dengan sendirinya akan mengurangi kemampuan konsentrasi belajar bahkan membuat remaja cepat lupa dan sulit menangkap pelajaran. Hal ini diperkuat oleh Maas, Carskadon dan Dahl (sitat dalam Read, 2002) bahwa kecemasan, kesulitan perhatian dan depresi meningkat pada keadaan kekurangan waktu tidur. Selain itu, motivasi, humor, dan kemampuan sosial seringkali mengalami penurunan.
Kecerdasan Emosi Penting Bagi Remaja
Emosi merupakan bagian dari suatu sistem manajemen untuk mengkoordinasi rencana-rencana dan tujuan setiap individu karena desakan waktu dan sumber-sumber lain. Sementara itu, kecerdasan emosi adalah suatu kemampuan untuk mengindera, memahami, dan menerapkan kekuatan serta ketajaman emosi sebagai sumber energi.
Aspek-aspek kecerdasan emosional terdiri atas dua aspek. Pertama, kecerdasan intra-personal yang mencakup kemampuan mengendalikan dorongan hati, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan bersikap optimis.
Kedua, kecerdasan antar-personal yang meliputi kemampuan untuk berempati pada orang lain.
Jadi, bisa diasumsikan bahwa remaja yang memiliki kecerdasan emosi memiliki kemampuan sebagai berikut; Kesadaran diri (Self-awarness), mampu mengendalikan dorongan hati ( Self-control), mampu memotivasi diri sendiri, mampu optimis dan berempati ,serta memiliki kemampuan untuk membina hubungan atau kecakapan sosial.
Remaja mempunyai posisi yang strategis dalam perkembangan perilaku bangsa dan oleh karenanya menjadi sangat penting bagi para orang tua untuk memberikan perhatian yang serius dari kebiasaan tidurnya. Pola tidur remaja yang baik akan menciptakan remaja berkualitas yang cerdas emosi dan akalnya.
Tidur merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan jika tubuh merasa lelah. Jam tidur yang baik berkisar antara 7-8 jam perhari, walaupun ada beberapa orang yang tidur kurang dari jumlah tersebut. Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Carpenter dan Graham menyatakan bahwa para remaja sering kali mengalami gangguan kekurangan tidur (sleep deprivation). Menurutnya, remaja sering terlambat tidur dan bangun lebih siang karena adanya perubahan denyut jantung yang diakibatkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan teknologi seperti permainan lewat komputer, internet, video dan televisi juga menjadi penyebab utama kurangnya tidur pada remaja.
Menurut Dement, kita mempunyai siklus tubuh yang lamanya kurang lebih 24 jam, yang disebut Circadian yang merupakan salah satu irama tubuh intrinsik yang terbentuk oleh hipotalamus dan kemudian membentuk jam tubuh (body clock) dalam kisaran 25 jam. Circadian juga mempengaruhi hormon Adrenalin dalam darah sebagai dampak dari meningkatnya aktivitas tubuh pada siang hari dan akan menurun pada saat malam tiba. Sehingga dengan sendirinya menyebabkan orang dapat tidur dan bangun dengan sendirinya.
Namun yang perlu dicermati sekarang adalah kekurangan tidur (sleep deprivation) ternyata berdampak secara tidak langsung pada gangguan proses belajar remaja di sekolah, dan secara langsung pada gangguan memori dan kesehatan emosi. Siswa yang mengalami kurang tidur akan mengalami hambatan pada proses belajar di kelas karena kemampuan kognitif yang semakin terbatas. Bahkan Maser dan Kuo (sitat dalam Read, 2002) menemukan bahwa kurang tidur terutama berdampak pada kemampuan motorik dan kognitif, koordinasi tangan dan mata, ketepatan dalam memperkirakan sesuatu, serta kewaspadaan dan konsentrasi. Selain itu, kekurangan tidur juga berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.
Jangan Sepelekan Jam Tidur
Walaupun setiap orang membutuhkan waktu untuk tidur, namun setiap orang memiliki jumlah waktu tidur yang berbeda-beda. Waktu tidur yang cukup diperlukan oleh seseorang agar fungsi-fungsi tubuh yang lain dapat bekerja secara optimal.
Banyak yang mengatakan bahwa kualitas tidur jauh lebih penting daripada jumlah waktu tidur. Bahkan beberapa remaja seringkali mengabaikan waktu tidur dengan berbagai alasan. Namun, hasil berbagai penelitian membuktikan bahwa jumlah waktu tidur optimum yang dibutuhkan oleh seorang remaja berkisar antara tujuh setengah sampai dengan sembilan jam perhari. Apabila, remaja mempunyai jumlah waktu tidur yang tidak cukup, orang tersebut dikatakan menderita kekurangan tidur (sleep deprivation), sedangkan waktu tidur yang optimum ini dibutuhkan untuk memeperolah manfaat yang maksimal dari proses tidur itu sendiri, seperti regenerasi sel-sel tubuh, menjaga kemampuan memori, perhatian atau konsentrasi dan juga kesehatan emosi.
Ketika remaja sudah mulai mengantuk dan lelah akibat kurang tidur dengan sendirinya akan mengurangi kemampuan konsentrasi belajar bahkan membuat remaja cepat lupa dan sulit menangkap pelajaran. Hal ini diperkuat oleh Maas, Carskadon dan Dahl (sitat dalam Read, 2002) bahwa kecemasan, kesulitan perhatian dan depresi meningkat pada keadaan kekurangan waktu tidur. Selain itu, motivasi, humor, dan kemampuan sosial seringkali mengalami penurunan.
Kecerdasan Emosi Penting Bagi Remaja
Emosi merupakan bagian dari suatu sistem manajemen untuk mengkoordinasi rencana-rencana dan tujuan setiap individu karena desakan waktu dan sumber-sumber lain. Sementara itu, kecerdasan emosi adalah suatu kemampuan untuk mengindera, memahami, dan menerapkan kekuatan serta ketajaman emosi sebagai sumber energi.
Aspek-aspek kecerdasan emosional terdiri atas dua aspek. Pertama, kecerdasan intra-personal yang mencakup kemampuan mengendalikan dorongan hati, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan bersikap optimis.
Kedua, kecerdasan antar-personal yang meliputi kemampuan untuk berempati pada orang lain.
Jadi, bisa diasumsikan bahwa remaja yang memiliki kecerdasan emosi memiliki kemampuan sebagai berikut; Kesadaran diri (Self-awarness), mampu mengendalikan dorongan hati ( Self-control), mampu memotivasi diri sendiri, mampu optimis dan berempati ,serta memiliki kemampuan untuk membina hubungan atau kecakapan sosial.
Remaja mempunyai posisi yang strategis dalam perkembangan perilaku bangsa dan oleh karenanya menjadi sangat penting bagi para orang tua untuk memberikan perhatian yang serius dari kebiasaan tidurnya. Pola tidur remaja yang baik akan menciptakan remaja berkualitas yang cerdas emosi dan akalnya.
Remaja dalam Desahnya
Remaja? dan Gimana dia?
Ciri fisik
Pertumbuhan badan remaja sangat cepat. Sistem koordinasi tubuh mereka menjadi kurang seimbang akibat pertumbuhan yang cepat itu. Mereka mengalami masa-masa energetik dan lelah silih berganti.
Ciri mental
Mereka menyukai petualangan dan penemuan hal-hal baru, dan mereka mempunyai imajinasi yang aktif. Mereka senang humor.
Mereka mampu berpikir serius, dan memiliki kesanggupan untuk berpikir abstrak maupun kongkret sekaligus. Tetapi pengetahuan mereka berkembang lebih cepat daripada pengalaman.
Ciri sosial
Mereka ingin menjadi dewasa dan tidak tergantung pada orang dewasa. Namun dalam banyak hal mereka masih bertindak seperti kanak-kanak.
Mereka ingin dianggap "termasuk" atau "milik" gang-nya dan punya rasa setia kawan yang besar terhadap teman-teman sebayanya.
Mereka malu-malu dan sangat peka akan keadaan dirinya.
Ciri emosional
Emosi mereka kuat sekali dan sering naik turun. Mereka sulit mengendalikan emosinya karena begitu banyak perubahan sedang terjadi di dalam tubuhnya.
Mereka merasa tak seorang pun memahami mereka.
Ciri rohani
Mereka menginginkan agama yang praktis.
Mereka punya banyak keraguan mengenai agama.
Mereka mencari keteladanan.
Cara menanggapi
Bersabarlah dengan kecanggungan mereka. Jangan membuat kegiatan- kegiatan terlalu kompetitif atau terlalu menegangkan.
Jangan Salah mengerti kelelahan mereka dan menyamakannya dengan kemalasan.
Cara menanggapi
Tanggapi ciri-ciri ini secara positif. Bantulah mereka memakai imajinasinya untuk membuat Alkitab lebih hidup. Tertawa bersama mereka. Gunakan humor.
Bimbinglah mereka agar dapat memikirkan sendiri masalah-masalahnya. Arahkan mereka kepada Alkitab untuk menemukan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang sulit.
Cara menanggapi
Jangan memanggil mereka "anak-anak". Beri mereka tanggung jawab, tetapi jangan kecewa kalau mereka bertindak kurang bertanggung jawab.
Hormatilah kesetiakawanan mereka. Doronglah mereka supaya memilih teman-teman yang baik. Arahkan kesetiakawanan mereka kepada Tuhan.
Jangan mengejek mereka, apalagi melontarkan sindiran tajam. Tunjukkan kepada setiap remaja bahwa Anda mengasihi dan mempedulikan mereka.
Cara menanggapi
Jangan timbulkan gangguan emosional pada mereka. Jangan membuat acara permainan yang gaduh, yang langsung diikuti oleh kebaktian serius; mereka tidak dapat menenangkan diri secepat itu.
Sediakan waktu untuk mengenal mereka satu persatu secara pribadi.
Cara menanggapi
Tunjukkan selalu bahwa kebenaran-kebenaran Alkitab itu relevan untuk situasi kehidupan mereka.
Terimalah keraguan ini sebagai bagian dari proses pertumbuhan. Sambutlah sifat itu sebagai pertanda bahwa para remaja ini sedang menjadikan imannya sebagai iman mereka sendiri, bukan iman yang diwarisi dari orang tua.
Arahkan keinginan ini kepada Kristus dan teladan yang Ia berikan kepada kita di dalam Alkitab.
Ciri fisik
Pertumbuhan badan remaja sangat cepat. Sistem koordinasi tubuh mereka menjadi kurang seimbang akibat pertumbuhan yang cepat itu. Mereka mengalami masa-masa energetik dan lelah silih berganti.
Ciri mental
Mereka menyukai petualangan dan penemuan hal-hal baru, dan mereka mempunyai imajinasi yang aktif. Mereka senang humor.
Mereka mampu berpikir serius, dan memiliki kesanggupan untuk berpikir abstrak maupun kongkret sekaligus. Tetapi pengetahuan mereka berkembang lebih cepat daripada pengalaman.
Ciri sosial
Mereka ingin menjadi dewasa dan tidak tergantung pada orang dewasa. Namun dalam banyak hal mereka masih bertindak seperti kanak-kanak.
Mereka ingin dianggap "termasuk" atau "milik" gang-nya dan punya rasa setia kawan yang besar terhadap teman-teman sebayanya.
Mereka malu-malu dan sangat peka akan keadaan dirinya.
Ciri emosional
Emosi mereka kuat sekali dan sering naik turun. Mereka sulit mengendalikan emosinya karena begitu banyak perubahan sedang terjadi di dalam tubuhnya.
Mereka merasa tak seorang pun memahami mereka.
Ciri rohani
Mereka menginginkan agama yang praktis.
Mereka punya banyak keraguan mengenai agama.
Mereka mencari keteladanan.
Cara menanggapi
Bersabarlah dengan kecanggungan mereka. Jangan membuat kegiatan- kegiatan terlalu kompetitif atau terlalu menegangkan.
Jangan Salah mengerti kelelahan mereka dan menyamakannya dengan kemalasan.
Cara menanggapi
Tanggapi ciri-ciri ini secara positif. Bantulah mereka memakai imajinasinya untuk membuat Alkitab lebih hidup. Tertawa bersama mereka. Gunakan humor.
Bimbinglah mereka agar dapat memikirkan sendiri masalah-masalahnya. Arahkan mereka kepada Alkitab untuk menemukan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang sulit.
Cara menanggapi
Jangan memanggil mereka "anak-anak". Beri mereka tanggung jawab, tetapi jangan kecewa kalau mereka bertindak kurang bertanggung jawab.
Hormatilah kesetiakawanan mereka. Doronglah mereka supaya memilih teman-teman yang baik. Arahkan kesetiakawanan mereka kepada Tuhan.
Jangan mengejek mereka, apalagi melontarkan sindiran tajam. Tunjukkan kepada setiap remaja bahwa Anda mengasihi dan mempedulikan mereka.
Cara menanggapi
Jangan timbulkan gangguan emosional pada mereka. Jangan membuat acara permainan yang gaduh, yang langsung diikuti oleh kebaktian serius; mereka tidak dapat menenangkan diri secepat itu.
Sediakan waktu untuk mengenal mereka satu persatu secara pribadi.
Cara menanggapi
Tunjukkan selalu bahwa kebenaran-kebenaran Alkitab itu relevan untuk situasi kehidupan mereka.
Terimalah keraguan ini sebagai bagian dari proses pertumbuhan. Sambutlah sifat itu sebagai pertanda bahwa para remaja ini sedang menjadikan imannya sebagai iman mereka sendiri, bukan iman yang diwarisi dari orang tua.
Arahkan keinginan ini kepada Kristus dan teladan yang Ia berikan kepada kita di dalam Alkitab.
Titik Bahagiaku
Engkaulah bulan yang meniti pelangi menyibak mimpi,
Engkaulah bintang yang meniti malam menyinari relung hati,
Engkaulah embun pagi yang menetes lembut menyejukkan sanubari,
Engkaulah matahari yang membelah kabut menerangi hati.
Engkaulah hujan yang menyiram padang tandus kegersangan,
Engkaulah angin yang menghalau mendung di awan,
Engkaulah gelombang yang merangkul karang ke tepian,
Engkaulah air bening yang mengalir merasuk ke persendian.
Satu kata penuh makna yang mampu mengubah dunia,
Mengubah derita menjadi bahagia,
Mengubah sejahtera menjadi sengsara,
Mengubah segalanya, segalanya dan segalanya.
Rabu, 20 Januari 2010
Karya Tulis Ilmiah
Memenuhi permintaan pembaca, berikut ini akan diuraikan teknik penulisan karya tulis ilmiah atau disingkat karya ilmiah. Mengingat begitu luasnya pembahasan tentang karya tulis ilmiah secara lengkap, maka pembahasannya akan dilakukan secara bertahap. Jika ada pembaca yang menghendaki pembahasan dengan topik tertentu, akan diprioritaskan.
Berikut ini sekedar pengantar untuk memasuki pembahasan tentang karya ilmiah.
Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang mengandung hal-hal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu pengetahuan rasional, sesuai dengan bidang yang ditulis, dengan menggunakan tata aturan penulisan yang sudah ditentukan.
Karya ilmiah yang baik memiliki ciri-ciri sbb.:
- objektif;
- sistematis;
- logis; dan
- menggunakan bahasa baku.
Objektif artinya bersifat jujur dan tidak memihak. Fakta-fakta dikemukakan apa adanya, tanpa ditambah atau dikurangi. Penilaian terhadap fakta tidak didasarkan pada sikap suka atau tidak suka, tidak menurut selera pribadi, juga tidak dengan sikap memihak pihak tertentu.
Sistematis artinya gagasan-gagasannya tersusun secara baik, runtut, dan tidak berulang-ulang. Oleh karena itu, sebuah karya ilmiah harus mengikuti sistematika penulisan yang sudah berlaku.
Logis artinya pola penalaran dan pengambilan kesimpulan dapat diterima oleh akal sehat. Antara satu gagasan dengan gagasan yang lain memiliki hubungan yang jelas, misalnya hubungan sebab akibat, hubungan penambahan, atau hubungan perbandingan.
Bahasa baku adalah bahasa yang memenuhi kaidah bahasa yang benar dan bercorak tulis. Harus dihindari penggunaan kata atau istilah yang tidak baku atau beragam lisan.
Demikian tulisan yang singkat ini, akan segera disusul dengan tulisan yang lebih mendalam.
Memo
Memo adalah alat komunikasi tertulis yang bentuknya lebih pendek daripada surat. Umumnya memo ditulis oleh pimpinan suatu lembaga kepada bawahan karena adanya kepentingan yang mendesak dan biasanya berisi informasi yang instruktif. Memo juga dapat ditujukan kepada orang yang memiliki kedudukan sejajar dalam suatu lembaga, tetapi tidak etis jika ditujukan kepada atasan.
Hal-hal yang perlu ditulis dalam memo adalah alamat tujuan, isi, tanggal, dan nama pembuat memo. Pada alamat tujuan biasanya hanya ditulis nama orang yang menerima memo. Perhtikan contoh berikut ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kepada: Sdr. Davin
Besok pagi saya akan ke Jakarta, tolong siapkan berkas yang harus dikirimkan ke Kantor Wilayah.
Kalijambe, 12 Januari 2010
ttd.
Endi Purwanto
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalimat bagian isi memo cukup menggunakan bahasa yang bersifat instruktif, misalnya
• siapkan berkas ...
• gantikan saya memimpin rapat...
• tunggu hingga ada petunjuk baru ...
• dsb.,
tidak perlu menggunakan bahasa permohonan yang halus, seperti
• saya mohon ...
• sudi kiranya...
• dsb.
Langganan:
Postingan (Atom)